Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Review Film Fullmetal Alchemist: The of Revenge Scar (2022)


Film live action Fullmetal Alchemist: The Revenge of Scar merupakan film lanjutan dari film Fullmetal Alchemist yang tayang pada 2017. Sebelumnya film Fullmetal Alchemist cukup sukses menggaet para penonton. 

Kalau masih ada yang belum tahu, film ini diangkat dari seri manga “Hagane no Renkinjutsushi” karya Hiromu Arakawa. Filmnya sendiri disutradarai Fumihiko Sori dan ditulis oleh Hiromu Arakawa serta Takeshi Miyamoto. Film ini dirilis pada 20 Mei 2022 dan tayang di Netflix.

Pemeran utama di film ini masih sama yaitu Ryosuke Yamada, Mizuishi Atomu, Tsubasa Honda, Dean Fujioka dan pemeran tambahan Maenkyu. 

Review

Film lanjutan ini menceritakan Sesosok misterius yang ingin membalaskan dendam kepada alkemis negara. Karena alkemis tersebut telah menghancurkan daerahnya dan adiknya.

Di awal cerita ditampilkan ada pria misterius dari suku Ishval sedang berkelahi dengan alkemis negara. Hasilnya pria misterius tersebut menang dalam pertarungan. Lalu cerita pun berfokus kepada Edward Elric (Yamada Ryosuke) dan Alpohnse Elric dipanggil Al (Mizuishi Atomu). 

Edward dan Al pergi ke Central menggunakan kereta. Di dalam kereta mereka berdua terkejut dengan adanya sosok pria yang tergeletak. Nama pria tersebut ialah Lin Yao dari Xing. Tujuan Xing datang ke Central karena ingin belajar alkimia negara. 

Edward Elric dan Al
Xing menanyakan ‘batu filsuf’ kepada mereka berdua. Xing menginginkan batu itu karena ia ingin abadi. Lalu Edward mengatakan bahwa ia tidak mengetahui  soal batu itu. Tiba-tiba di dalam kereta ada suara tembakan dari teroris. Teroris tersebut mencari keberadaan petinggi  militer busuk. Lalu Edward dan Al terlibat perkelahian dengan teroris tersebut. 

Mereka berdua selamat dari perkelahian dan tiba di Stasiun Central. Sampainya di stasiun Central, mereka disambut oleh Roy Mustang (Dean Fujioka) dan Riza Hawkeye (Renbutsu Misako). Dalam rapat pertemuan mereka semua sedang membahas sosok misterius yang sudah banyak membunuh Alkemis Negara. Riza mengatakan ciri-ciri dari sosok misterius tersebut adalah mempunyai bekas luka di dahinya.

Mereka memutuskan memanggil sosok misterius itu dengan nama Scar. Saat tengah asik berjalan, Edward dan Al dikejutkan kembali dengan sosok wanita dari Xing. Wanita tersebut bernama May Chang. Lalu May meledek Edward dan ia pun kabur sehabis meledek Edward. Saat Edward mengejar May, dia bertemu dengan sosok pria. Ternyata pria tersebut bernama Scar.

Alhasil Edward dan Al terlibat perkelahian dengan Scar. Saat mereka berdua tepojok, datanglah Mustang dan pasukan milter menyelamatkan mereka berdua. Edward menuju rumahnya Winry (Tsubasa Honda) untuk memperbaiki prostesis tangannya. Prostesisnya hancur setelah duel dengan Scar. Setelah prostesinya diperbaiki, ia pun menuju daerah di Gurun Timur.

Edward pun dikejutkan dengan kedatangan orang dari Ishval. Saat Edward terpojok, datanglah seorang nenek-nenek dari Ishval menyelamatkannya. Nenek tersebut menceritakan bahwa ia pernah diselamatkan oleh dokter dari Amestris dan dokter tersebut adalah orang tuanya Winry. Namun, dokter tersebut dibunuh oleh Scar. Edward pun terkejut dan ingin membalas dendam kepada Scar.

Secara mendadak Xin datang ke kediaman Edward dan Al. Xin mengatakan ia akan membantu dalam menangkap homonculus dan memancing Scar untuk keluar. Edward dan Al berhasil memancing Scar keluar, alhasil mereka bertiga terlibat perkelahian. Winry datang ke Central untuk mengembalikan barangnya Edward yang tertinggal. Winry pun mencari keberadaan Edward. 

Di tengah duel, tiba-tiba saja Winry mendengar percakapan antara Edward dan Scar. Winry pun terkejut, ternyata kedua orang taunya dibunuh oleh Scar. Winry langsung menodongkan senjatanya ke arah Scar, tetapi ia tak bisa. Scar pun langsung pergi di tengah perkelahian. Namun, Edward dan Al mengejar Scar untuk membalaskan dendam orang tuanya Winry. 

Winry
Winry sedang menodongkan senjata

Saat ingin berduel, tiba-tiba saja Homonculus (Gluttony) datang dan langsung menyerang Scar. Lalu, Lin datang dan menyerang Gluttony. Rencana Lin dan Edward buat menangkap Homonculus berhasil dilakukan. Namun, lagi-lagi Scar berhasil selamat. Kali ini yang menyelamatkannya ialah Mai.

Edward bertanya kepada Riza soal Shiva. Sebab ia tidak mengetahui banyak soal Ishval dan orang tuanya Winry. Riza pun menceritakan semuanya apa yang terjadi di Ishval. Di dalam ceritanya ditampilkan kekaosan di Ishval dan adiknya Scar dibunuh oleh Alkemis Negara. Tak luput juga bagaimana orang tuanya Winry dibunuh oleh Scar.

Potret Riza di tengah kekaosan Ishval
Saat sedang berjalan, Al melihat Mai dan membuntutinya. Alhasil  Al mengetahui dan mengajak Edward menuju ke tempat persembunyiannya Scar. Saat Mai pergi, Edward langsung menemui Scar dan langsung menghajarnya. Namun, kali ini Scar berhasil ditangkap atas rencana dari Edward dan Al. Edward terkejut dengan kedatangan Winry, Mustang, dan Riza. 

Winry mengobati lukanya Scar, tetapi ia tidak akan memaafkan atas perbuatannya. Tiba-tiba saja, Gluttony datang ingin membunuh Mustang. Sebab Mutsang pernah membunuh rekannya Lust (pemeran di film pertama). Saat ingin berkelahi, datanglah Envy untuk meredam emosinya Gluttony. Envy berkata bahwa ia tidak boleh memakan Edward,Al dan Mustang. 

Namun, perkelahian tidak bisa dibendung. Akhirnya mereka semua berkelahi. Secara tidak sengaja, Gluttony memakan Lin, Edward dan juga Envy. Seketika Al pun panik dan meminta Gluttony untuk mengeluarkan Lin dan Edward. Namun, Glutonny berkata bahwa ia tidak bisa mengeluarkannya.

Cerita berpindah ke dalam perutnya Gluttony. Edward dan Lin meminta Envy untuk menunjukkan jalan keluarnya. Envy berkata tidak ada jalan keluarnya. Envy bercerita bahwa dirinya dan Homonculus yang lain adalah produk gagal yang dibuat Ayahnya. 

Lalu, Envy berubah menjadi monster yang menyeramkan. Edward dan Lin terkejut melihat perubahan bentuknya dan film pun bersambung ....

Wah makin menarik filmnya. Film ini befokus pada visualnya, tetapi ceritanya cukup oke untuk ditonton. Mungkin para pencinta anime berpendapat masih adanya kekurangan yang tidak sesuai dengan di anime. Namun, patut kita tunggu kelanjutan dari Film ini. Kita akan mereviu lagi kelanjutan dari film ini.

Terima kasih atas luangnya untuk membaca review film ini. Mohon maaf bila masih ada kekurangan dan sampai jumpa.


Penulis: Andika Nugroho

Posting Komentar untuk "Review Film Fullmetal Alchemist: The of Revenge Scar (2022)"