Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Review Film Fullmetal Alchemist: Final Transmutation (2022)

Film live action Fullmetal Alchemist: Final Transmutation merupakan bagian ketiga dari film Fullmetal Alchemist. Film yang tayang pada 24 Juni 2022 merupakan adaptasi dari manga “Hagane no Renkinjutsushi” karya Hiromu Arakawa. Kalian bisa tonton film ini di layanan aliran Netlix. Kalau mau lihat review film Fullmetal Alchemist bagian kedua bisa lihat di sini. Tanpa basa-basi yuk kita lihat reviewnya.

Review

Edward dan Ling masih berada di perut Gluttony. Mereka berdua harus berhadapan dengan Envy yang berubah menjadi monster. Kemudian Al terus berusaha mencari jalan keluar untuk mengeluarkan Edward dan Ling. Gluttony memberi tahu Al bahwa ia mempunyai seorang Ayah. Ayah yang dimaksud ialah orang yang menciptakan Homonculus. Lalu Al dan Gluttony segera menemui Ayahnya Gluttony.

Al benar-benar bertemu seseorang yang membuat Homonculus. Setelah perkelahian antara Edward, Ling, dan Envy, Edward mengatakan bahwa mereka semua bisa keluar dari perutnya Gluttony. Dia berkata begitu karena melihat sebuah lingkaran gerbang kebenaran. Lalu Edward membuka gerbang kebenaran dan mereka bertiga akhirnya masuk ke gerbang kebenaran.

Setelah masuk, akhirnya Edward, Ling, dan Envy bisa keluar dari perutnya Gluttony. Edward bertemu Al kembali dan orang yang membuat Homonculus. Orang tersebut menyuruh Gluttony untuk memakan Ling. Namun, Edward tidak membiarkannya. Ia pun menyerang orang itu, tetapi kekuatan alkimianya tidak bisa digunakan.

Pria yang menciptakan Homonculus

Pria itu dengan segera mengubah Lin menjadi Homonculus. Tiba-tiba saja Scar dan May datang dan langsung menyerang orang itu. Setelah itu, mereka semua kabur meninggalkan pria itu. Di lain cerita, Raja Bradley memberi tahu Mustang bahwa ia seorang Homonculus. Ia pun bercerita bagaimana ia bisa menjadi Homonculus.

Scar memberi tahu buku yang ditinggalkan kakaknya. Ia berkata bahwa buku itu bisa mengalahkan pria itu. Edward pun juga mencari tahu apa yang dimaksud ‘Hari Perjanjian’. Tiba-tiba saja kertas di buku itu dihamburkan oleh May dan membentuk ‘Lingkaran Transmusi untuk Batu Filsuf’. Nyatanya kertas itu berisi informasi bahwa perang yang terjadi di Ihsval merupakan rencana dari para petinggi militer.

Lalu Edward menuju ke arah utara yang selanjutnya akan menjadi target perang. Sedangkan Al menuju ke arah Timur untuk menemui Ayahnya dan menanyakan apa yang dimaksud 'Hari Perjanjian'. Edward tiba di daerah Timur dan bertemu pemimpin daerah itu Mayjen Amstrong. Edward menjelaskan maksud kedatangannya.

Lalu, Al bertemu ayahnya kembali setelah sekian lama. Al bertanya kepada Ayahnya apa yang dimaksud dengan ‘Hari Perjanjian’. Kemudian ayahnya menceritakan semua apa yang ditanyakan Al. 

Setelah bertemu pimpinan daerah Timur, Edward dan teman-temannya melawan Homonculus lainnya. Salah satunya anak angkat dari raja Bradley (Selim). Edward dkk, berhasil menjebak Selim dengan perangkap, tetapi ia berhasil lolos dari perangkap itu.

Mustang dan kawan-kawan merencanakan kudeta kepada pemerintah. Rencana kudeta mereka berjalan sangat mulus. Tiba-tiba saja pasukan Brigs menyerang daerah pemerintah Sentral. Para petinggi pemerintah mulai panik dan tidak karuan. Edward, Scar, dan May bertemu Homonculus lainnya dan terlibat duel. Lalu, datanglah Mustang dan Riza membantu mereka bertiga.

Ayahnya Edward dan Al (Van Hohenheim) bertemu dengan pria itu. Di sisi lain, Ling bertarung hebat dengan Raja Bradley. Kemudian datanglah kakek tua membantu Lin bertarung. Ling berhasil mengalahkan Raja Bradley, tetapi dengan mengorbankan kakek tua. Ternyata Raja Bradley masih hidup dan ia menyerang Mustang.

Mustang kalah dalam duel. Ia pun terjebak dengan transmutasi yang dilakukan oleh Selim. Lalu, Mustang bertemu dengan Edward dkk di tempat orang yang membuat Homonculus. Mustang kehilangan penglihatannya setelah transmutasi yang terjadi pada dirinya.

 Potret Lingkaran Transmutasi Manusia

Hari perjanjian yang dimaksud datang juga. Pria itu berhasil membuka gerbang dan membuat satu ‘Batu Filsuf’. Pria itu mulai menyerang Hohenheim dkk, tetapi Hohenheim berhasil menahan serangannya. Kemudian Hohenheim berhasil menyerang balik pria itu. Alhasil jiwa manusia yang ada di pria itu berhasil kembali lagi kepada pemilik aslinya.

Di sisi lain, Scar dibantu Ranfa berhasil membunuh Raja Bradley. Kali ini Raja Bradley benar-benar terbunuh. Scar berhasil melakukan “Lingkaran Transmutasi Negara Terbalik.” Scar membantu Edward untuk membunuh pria itu dengan cara tersebut.

Pria itu masih belum menyerah untuk mendapatkan kekuatannya. Tiba-tiba saja, ia mengeluarkan semua kekuatannya yang menyebabkan Edward dan lainnya terluka. Setelah pertarungan sengit, akhirnya Edward dan lainnya mampu mengalahkan pria itu. Namun, Al harus mengorbankan nyawanya demi menolong Edward.

Satu-satunya cara agar Al kembali, Edward harus merelakan sesuatu. Ia pun memilih menghilangkan kekuatan alkimia dan menjadi manusia biasa. Akhirnya Al hidup kembali lagi dan mendapatkan tubuh aslinya. Sedangkan Edward mendapatkan tangan aslinya kembali. Lalu film pun tamat.

Momen kemenangan melawan pencipta Homonculus 

Potret Al dan Edward dalam rupa aslinya

Bagian ketiga dari film Fullmetal Alchemist: Final Transmutation sangat seru dan menegangkan. Yang di mana Edward dan lainnya sama-sama ingin membunuh para Homonculus dan penciptanya. Edward dan Al akhirnya mendaptakan tubuh aslinya lagi. Gegara kekuatan alkimia tubuh mereka hilang.

Di film ini diceritakan bagaimana kakak dan adik sama-sama berjuang mendaptakan sesuatu yang hilang dari dalam dirinya. Filmnya sangat direkomendasikan buat ditonton. Sekian review-nya dan terima kasih telah membaca review ini.


Penulis: Andika Nugroho

 

Posting Komentar untuk "Review Film Fullmetal Alchemist: Final Transmutation (2022)"