Sinopsis & Review Film Homestay (2022)
Film Jepang Homestay diadaptasi dari sebuah novel dengan judul Colorful karya Mori Eto. Film yang disutradarai Natsuki Seta, ditayangkan pada 11 Februari 2022 dan berdurasi 1 Jam 52 Menit.
Kento Nagao, Anna
Yamada, dan Rikako Yagi didapuk menjadi pemeran utama. Sementara pemeran
pendukungnya diisi oleh: Ayumu Mochizuki, Gaku Hamada, dan lainnya
Film ini
mengisahkan seseorang yang sudah mati (Makoto), tetapi harus hidup kembali
dengan bukan jiwanya. Jiwa tersebut bernama (Shiro). Shiro menetap di tubuh Makoto untuk mengungkap
kematian Makoto selama 100 hari.
Artikel ini
berisi spoiler. Bagi kalian yang mau nonton, jangan baca artikel ini! Mari
sama-sama kita lihat sinopsis dan review dari film Jepang ini.
Sinopsis & Review
Pria bernama Makoto (Kenta Nagao) sedang dilarikan ke RS. Makoto sendiri seharusnya sudah meninggal. Namun, datang jiwa yang sudah mati bernama Shiro memasuki tubuhnya.
Lalu seorang petugas datang menyuruh Shiro untuk mengungkap kematiannya Makoto selama 100 hari. Dengan begitu, Shiro menjalani kehidupannya sebagai Makoto. Shiro melihat keluarga Makoto seperti keluarga yang tidak harmonis.
![]() |
Shiro (Makoto) dan Akira |
Pertemuannya dengan Mitsuki, membuat Shiro jatuh cinta. Di sekolahnya, Makoto jago dalam bidang seni. Shiro baru menyadari bakatnya Makoto terus berlanjut di dalam jiwa dan tubuhnya.
Shiro mulai
mengubah penampilannya. Dari yang sebelumnya kusam menjadi sedikit cerah dan
ganteng. Akira mengajak Makoto untuk
melihat festival kembang api. Namun, ada suatu kejadian mereka gagal melihat kembang
api.
Lalu, Shiro tak sengaja mendengar percakapan antara ayah dan ibunya Makoto. Betapa terkejutnya, ternyata ayahnya Makoto benci sama lukisan dan juga mematahkan kuas milik Makoto.
Shiro menyelinap ke kamarnya Mitsuru (kakaknya Makoto) untuk melihat buku lukisan yang pernah dibuat Makoto. Lalu ia menemukan buku itu. Selain isinya lukisan, terdapat juga catatan bunuh diri yang dibuat Makoto.
Mitsuru datang dan membakar buku itu. Namun, buku tersebut tidak semuanya terbakar. Shiro lanjut membaca catatan bunuh diri milik Makoto. Setelah membaca catatannya, Shiro merasa frustrasi dan kesal.
![]() |
Potret Shiro (Makoto) dan Mitsuki |
Lalu adegan ditampilkan saat Makoto masih hidup. Di kehidupannya, Makoto sangat mengagumi Mitsuki. Sampai-sampai dibuat lukisan. Sayangnya karyanya itu tidak dihargai olehnya. Setelah itu, Makoto melihat ibunya jalan sama pria lain.
Semenjak itu ia
berpikir keberadaannya tidak dihargai oleh siapa pun baik keluarganya ataupun
orang lain. Ia pun menulis catatan bunuh diri dan melakukan bunuh diri dengan
meminum obat-obatan.
Petugas yang
mengawasi Shiro datang untuk menanyakan jawaban. Shiro menjawab bahwa semua
orang telah membunuh Makoto, sebab semua orang tidak menyadari kehadiran
Makoto. Namun, jawaban itu salah.
Shiro bertanya, apa
yang terjadi kalau jawabannya benar. Petugas berkata bahwa Shiro bisa menetap
selamanya di tubuh Makoto. Di sisi lain, Shiro meminta untuk mengembalikan jiwa
Makoto ke tubuh aslinya. Petugas pun mengiakannya.
Ia segera meminta
maaf kepada Akira karena tidak jadi ke festival kembang api. Shiro memberi sebuah lukisan bertemakan kembang api dengan waktu yang menipis. Saat
waktunya sudah mau habis, Shiro mengetahui jawaban kenapa Makoto
bunuh diri.
Alasannya ialah karena Makoto sendiri. Makoto teringat dengan masa lalunya dan kebaikan dari keluarganya maupun Akira. Lalu Shiro mati sementara dan dibangunkan oleh petugas.
Karena waktu yang tersisa
sedikit, Shiro gagal mengembalikan jiwanya Makoto ke tubuh aslinya. Alhasil
Shiro menetap selamanya di tubuh Makoto.
![]() |
Potret Shiro memberi lukisan kepada Akira |
Alhasil ia
berpikir untuk bunuh diri. Untungnya ada petugas menyuruh Shiro untuk mencari
tahu penyebab kematian Makoto. Dengan segala usahanya, Shiro berhasil menemukan
jawabannya dan menetap selamanya di tubuh Makoto.
Sayang padahal
Shiro mau mengembalikan jiwa Makoto ke tubuh aslinya. Namun, karena waktu yang
sudah sangat menipis , ia gagal mengembalikannya.
Pelajaran yang
bisa kita ambil ialah jangan sekali-kali melakukan tindakan bodoh seperti bunuh
diri. Dengan kesulitan apapun, kita harus menjalani hidup yang sudah diberikan
oleh tuhan dan jangan menyia-nyiakannya.
Untuk keseluruhan
filmnya saya kasih 8,5, karena banyak pelajaran yang bisa kita ambil. Untuk
akting dari pemeran utamanya saya kasih sama yaitu 8,5, karena bagus dalam
mengekspresikan emosinya.
Terima kasih sudah membaca sinopsis/jalan cerita dan juga review film ini. Kritik atau saran bisa disampaikan di kolom komentar dan sampai jumpa.
Penulis: Andika Nugroho
Posting Komentar untuk "Sinopsis & Review Film Homestay (2022)"